1.
Kasus: Hacker China Bobol Dokumen
Obama
Berita mengejutkan kembali datang
dari pertahanan keamanan Amerika Serikat (AS). Seperti dilansir dari NBC
News,hacker China telah berhasil melakukan peretasan ke email dan lalu lintas
dunia maya Presiden AS Barack Obama. Pihak Gedung Putih tidak bersedia merinci
dokumen apa saja milik Obama yang berhasil diretas oleh hacker China. Namun
jika dilihat dari pola penyerangan yang mirip dengan peretasan masa kampanye
presiden AS di 2008, kemungkinan besar dokumen yang berhasil
"diintip" adalah lalu lintas internet, isi inbox email, dan dokumen
di komputer kerja Obama.
sumber: http://kelompok2etika.blogspot.co.id/
sumber: http://kelompok2etika.blogspot.co.id/
2. Kasus:
Tercurinya Data Merchant Body Shop
Pada hari Rabu (6/3/2013), dari
hasil analisis dan sharing antarbank diketahui dugaan awal tempat
pencurian data adalah merchant Body Shop di dua buah mal di Jakarta.
Pada 7 Maret 2013, ternyata
diketahui tempat terjadinya fraud bertambah tidak hanya di Amerika Serikat dan Meksiko, melainkan juga
di Filipina, Turki, Malaysia, Thailand, dan India.
“Dugaan adanya tempat pencurian data mulai berkembang ke cabang Body Shop yang
lain,” tambahnya.
Unsur perbuatan yang dilakukan:
Menggunakan komputer untuk
keperluan pencurian data.
3.
Kasus: Cybersquatting
Carlos Slim, orang terkaya di dunia
itu pun kurang sigap dalam mengelola brandingnya di internet, sampai domainnya
diserobot orang lain. Beruntung kasusnya bisa digolongkan cybersquat sehingga
domain carlosslim.com bisa diambil alih. Modusnya memperdagangkan popularitas
perusahaan dan keyword Carlos Slim dengan cara menjual iklan Google kepada para
pesaingnya. Penyelesaian kasus ini adalah dengan menggunakan prosedur
Anticybersquatting Consumer Protection Act (ACPA), memberi hak untuk pemilik
merek dagang untuk menuntut sebuah cybersquatter di pengadilan federal dan
mentransfer nama domain kembali ke pemilik merek dagang. Dalam beberapa kasus,
cybersquatter harus membayar ganti rugi uang.
4. Kasus:
Sony PlayStation Network
Ini adalah salah satu kasus pembobolan yang cukup menggemparkan. Bagaimana tidak? Jaringan yang hanya bisa diakses oleh pengguna PlayStation ini dibobol oleh peretas yang hingga kini tidak diketahui identitasnya.
Akibat peristiwa tersebut sedikitnya 77 juta data pengguna PSN digasak pelaku, termasuk di dalamnya 12 juta nomor kartu kredit yang tak terenkripsi, serta jutaan data penting lainnya.
5. Kasus:
Bocornya Data Pengguna Gmail
Beberapa waktu lalu, tepatnya Desember 2009 di China, sejumlah pengguna Gmail melaporkan bahwa data mereka tercuri. Hal ini pun langsung direspon Google dengan melakukan serangkaian penyelidikan.
Dan benar saja, data dari 20 perusahaan yang menggunakan jasa Gmail berhasil diretas hacker China. Google mengaku bahwa aksi ini bisa terjadi karena peretas memanfaatkan celah yang ada di Internet Explorer versi jadul.
6. Kasus:
Pencurian Dokumen SBY
pencurian dokumen terjadi saat
utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dipimpin Menko
Perekonomian Hatta Rajasa berkunjung di Korea Selatan guna melakukan
pembicaraan kerja sama jangka pendek dan jangka panjang di bidang pertahanan.
Delegasi Indonesia beranggota 50 orang berkunjung ke Seoul untuk membicarakan
kerja sama ekonomi, termasuk kemungkinan pembelian jet tempur latih supersonik
T-50 Golden Eagle buatan Korsel dan sistem persenjataan lain seperti pesawat
latih jet supersonik, tank tempur utama K2 Black Panther dan rudal portabel
permukaan ke udara. Ini disebabkan karena Korea dalam persaingan sengit dengan
Yak-130, jet latih Rusia. Sedangkan anggota DPR yang membidangi Pertahanan
(Komisi I) menyatakan, berdasar informasi dari Kemhan, data yang diduga dicuri
merupakan rencana kerja sama pembuatan 50 unit pesawat tempur di PT Dirgantara
Indonesia (DI).
7. Kasus:
Denial of Service (DoS) dan Distributed
DoS (DDos) attack.
DoS attack merupakan serangan yang
bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat
memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun
pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat
memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Adapun Modus yang dilakukan
sang Cracker adalah ingin membuat suatu perusahaan atau organisasi rugi besar
karena terganggunya system yang sedang berjalan. Bentuk Penyelesaiannya selain
dilaporkan ke Kepolisian ada baiknya keamanan data dilakukan berlapis agar data
tidak dengan mudah bocor atau mudah dicuri.
8. Kasus: Penyebaran Virus Secara Sengaja
Modus serangan adalah selain
menginfeksi virus, akun yang bersangkutan bahkan sipemiliknya terkena imbasnya.
Karena sipelaku mampu mencuri nama dan password pengguna, lalu menyebarkan
pesan palsu yang mampu merugikan orang lain seperti permintaan transfer uang.
Untuk menyelesaikan kasus ini tim keamanan twitter sudah membuang infeksi
tersebut. Tapi perihal hukuman yang diberikan kepada penyebar virusnya belum
ada kepastian hukum.
9.
Kasus: Pencurian
Identitas
Paul McDonald merasakan betapa
stressnya ketika seseorang berhasil mencuri identitasnya dan menguras uang
pensiunnya sebanyak $28.000. Pencuri identitasnya berhasil membajak emailnya
dan memberikan instruksi kepada penasehat keuangannya untuk mentransfer uang
tunai dan mencairkan depositonya dengan nilai mencapai $200.000.
Untungnya Paul dan istrinya
menyadari dan berhasil menghubungi penasehat keuangannya dengan menggunakan
email yang berbeda dan berhasil menghentikan transaksi ini, namun tetap saja
dia kehilangan sebagian dari uang pensiunnya.
10.
Kasus: Situs KPU Diretas
Peretasan situs resmi Komisi Pemilihan Umum
(KPU) oleh hacker yang bernama Dani Firmansyah atau Xnuxer. Dani mengubah
gambar da nisi konten dari situs tersebut dan langsung di tangkap oleh pihak
cybercrime polisi setelah melakukan investigasi dan penacarian. Lalu dani di
kenakan kurungan penjara 6 bulan 21 hari oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Jakarta Pusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar